Himalayapost.id – Ouagadougou, Burkina Faso, Kelompok teroris-ekstremis menyerang sebuah gereja Katolik di wilayah utara Burkina Faso pada hari Minggu, 25 Februari 2024, menewaskan 15 orang.
Serangan brutal ini terjadi di desa Dablo, sekitar 300 kilometer dari ibukota Ouagadougou, saat umat Katolik tengah melaksanakan ibadah.
Abbot Jean-Pierre Sawadogo, kepala keuskupan setempat, mengkonfirmasi bahwa 12 orang meninggal di tempat kejadian, dan 3 lainnya meninggal di rumah sakit akibat luka yang diderita.
“Dengan iman dan keyakinan, kami memberitahukan bahwa umat Katolik menjadi sasaran serangan teroris yang mengakibatkan 15 orang tewas, 12 di tempat dan 3 lainnya di rumah sakit,” ungkap Abbot Sawadogo dalam pernyataannya.
Ia juga mengajak semua orang untuk berdoa bagi para korban yang meninggal dalam iman dan untuk kesembuhan mereka yang terluka.
Serangan ini merupakan tragedi terbaru dalam gelombang kekerasan yang melanda Burkina Faso dalam beberapa tahun terakhir.
Lebih dari sepertiga wilayah negara saat ini berada di bawah kendali pemberontak dan ekstremis, yang berafiliasi dengan al-Qaeda dan ISIS.
Kekerasan ini telah menyebabkan lebih dari 2.000 orang tewas dan 1,5 juta orang mengungsi dari rumah mereka.
Pemerintah Burkina Faso telah berjuang untuk mengatasi situasi keamanan yang memburuk di negara tersebut. (Ly)