Himalayapost.id – Pada puncak kemegahan era industri di awal abad ke-20, sebuah kapal mewah melintasi samudra untuk mengukir sejarah. Titanic, kapal yang membanggakan dan dianggap tak tertandingi, dibangun oleh Harland and Wolff di Belfast, Irlandia Utara. Namun, kesialan menunggunya pada malam 14 April 1912.
Titanic dibuat untuk menawarkan kenyamanan dan kemewahan kepada para penumpangnya. Proyek pembangunan dimulai pada 31 Maret 1909. Setelah dua tahun penuh usaha dan kerja keras, kapal ini akhirnya diluncurkan pada 31 Mei 1911. Desainnya menggabungkan keindahan estetika dengan teknologi terkini.
Dengan panjang mencapai 269,1 meter dan bobot hampir 46.000 ton, Titanic dianggap sebagai kapal terbesar dan paling canggih pada masanya. Fasilitasnya mencakup restoran, kolam renang, perpustakaan, teater, dan kabin-kabin mewah. Meskipun para pekerja kapal menghadapi tantangan, Titanic akhirnya siap berlayar pada 10 April 1912 dari Southampton, Inggris, dalam pelayaran perdananya menuju New York City, Amerika Serikat.
Sayangnya, takdirnya berubah drastis pada malam 14 April. Kapten Edward Smith tidak menghiraukan beberapa peringatan tentang gunung es di jalur kapal. Titanic melaju dengan kecepatan tinggi di malam yang gelap dan penuh bintang. Ketika gunung es terlihat, kapal tidak dapat menghindar. Hantaman mematikan itu menyebabkan lambung kapal robek, dan air mulai masuk ke dalam banyak ruang kargo.
Kekurangan sekoci penyelamatan menjadi mimpi buruk dalam proses evakuasi. Meskipun ada upaya heroik dari awak kapal dan penumpang untuk menyelamatkan diri, banyak yang terlambat atau tidak dapat menyelamatkan diri sama sekali. Tragedi itu menyisakan perasaan duka mendalam di hati ribuan keluarga yang ditinggalkan.
Lebih dari 1.500 orang tewas dalam tenggelamnya Titanic, menjadikannya salah satu bencana maritim paling memilukan dalam sejarah. Peristiwa ini mencakup kerugian besar dalam kehidupan dan harta benda. Sebagai akibatnya, standar keselamatan kapal diperketat, dan lebih banyak perubahan dilakukan untuk mencegah tragedi semacam itu terjadi lagi di masa mendatang.
Titanic tetap menjadi simbol ketangguhan manusia dan kehancuran ketika berhadapan dengan kekuatan alam yang maha kuasa. Cerita tentang penemuan reruntuhan kapal ini pada tahun 1985 membangkitkan kembali minat dunia terhadap peristiwa tragis itu.
Hingga hari ini, kapal legendaris ini tetap menginspirasi dan mengajarkan kita tentang pentingnya keselamatan dan perhatian terhadap peringatan dalam perjalanan manusia menuju kemajuan. Titanic akan selalu dikenang sebagai kapal yang hebat dan bersejarah, meskipun takdirnya mengantarkannya ke dasar laut, dan para korban tragedi itu akan selalu dihormati sebagai simbol ketabahan di tengah badai kehidupan.
Editor : Leeyork