Himalayapost.id – Gempa dahsyat dengan kekuatan 7,7 magnitudo telah mengguncang Taiwan, menyebabkan kerusakan besar dan memicu peringatan tsunami di negara-negara tetangga.
Departemen Pemadam Kebakaran Taiwan melaporkan satu korban jiwa dan sekitar 50 orang terluka di pusat gempa, Hualien, di mana setidaknya 26 bangunan dilaporkan runtuh. Lebih dari setengah dari bangunan yang hancur berada di Hualien, dengan sekitar 20 orang terjebak dan saat ini sedang dalam proses penyelamatan.
Gempa ini merupakan yang terkuat dalam 25 tahun terakhir di Taiwan, menimbulkan kepanikan dan kerusakan di seluruh pulau. Di ibu kota Taipei, gedung-gedung bergoyang hebat, dan di beberapa tempat, kerusakan signifikan terlihat pada bangunan dan infrastruktur.
Pabrik semikonduktor Taiwan Semiconductor Manufacturing (TSMC) terpaksa menghentikan produksi dan melakukan evakuasi sebagai tindakan pencegahan.
Pemerintah Taiwan telah mengaktifkan sistem tanggap darurat dan tim penyelamat bekerja tanpa henti untuk mencari dan menyelamatkan korban yang terjebak. Masyarakat internasional telah menawarkan dukungan dan bantuan kepada Taiwan di tengah upaya pemulihan yang akan panjang dan sulit ini.
Peringatan tsunami yang dikeluarkan untuk Jepang dan Filipina telah dicabut, namun otoritas setempat meminta warga untuk tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan. Warga diimbau untuk mengikuti instruksi keselamatan dan menghindari bangunan yang rusak.
Tragedi ini mengingatkan kita pada kerentanan pulau terhadap bencana alam dan pentingnya kesiapsiagaan dan respons cepat dalam menghadapi kejadian seperti ini. Taiwan, yang terletak di cincin api Pasifik, adalah salah satu daerah paling rawan gempa di dunia, dan gempa hari ini menambah daftar panjang tantangan yang dihadapi oleh negara ini. (Ly)